Pemerintah Belum Maksimalkan Potensi Pariwisata
Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat menakjubkan. Namun sangat disayangkan, potensi ini belum dimaksimalkan. Padahal, dukungan untuk menggalakkan kunjungan wisatawan ini datang dari berbagai pihak, salah satunya dari Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo).
“Komisi X melihat Adwindo ini yang sudah cukup lama dan ada di seluruh Indonesia, memiliki potensi. Terutama pada saat ini kita sedang menggalakkan jumlah wisatawan mancanegara, maupun wisatawan nusantara,” kata Wakil Ketua Komisi X Ridwan Hisjam, usai RDPU dengan Pengurus Adwindo, di Gedung Nusantara I, Senin (7/09/15).
Politikus FPG ini melihat, dengan adanya Adwindo, sangat membantu dalam mempromosikan potensi pariwisata Indonesia. Namun yang sangat disayangkan, Pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata, belum memberikan dukungan sepenuhnya kepada Adwindo.
“Dukungan dari Pemerintah kepada Adwindo saya kira masih parsial dan belum maksimal. Apalagi acara Adwindo, melalui duta wisatanya ini juga ada di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten atau Kota. Akhirnya, mereka bekerjasama dengan DPRD Kabupaten maupun Kota, untuk mendapat dana. Ini masih cukup sporadis,” sesal Hisjam.
Padahal, dengan program “Everyone is Tourism Ambassador” yang digalakkan Adwindo ini, ini dapat menggerakkan masyarakt untuk dapat terlibat dalam promosi pariwisata. Potensi Adwindo ini yang seharusnya juga ditangkap oleh Pemerintah.
“Kita semua rakyat Indonesia bisa menjadi duta wisata. Promosi pariwisata bukan hanya tugas Adwindo saja. Kita harapkan Adwindo dapat bekerja maksimal, dengan Kementerian Pariwisata,” harap Hisjam.
Apalagi, dengan target 20 juta wisatawan mancanegara dan 250 juta wisatawan nusantara, serta target pariwisata menjadi penghasil devisa nomor 1 ini menjadi tantangan yang tidak mudah bagi Pemerintah. saat ini, devisa dari pariwisata masih bertengger di nomor 4, masih kalah disbanding sumber daya mineral dan perkebunan.
“Ini harus berubah. Pariwisata harus menjadi nomor 1. Oleh karena itu, APBN 2016 untuk pariwisata cukup besar. Dengan harapan, yang kita dapatkan juga besar. Adwindo juga bisa menjadi salah satu mitra Kemenpar untuk mempromosikan pariwisata,” harap politikus asal daerah pemilihan Jawa Timur ini.
Sementara itu, Ketua Umum Adwindo, Adi Pratama, mengatakan semua wilayah Indonesia memiliki potensi wisata. Namun karena adanya keterbatasan dari Pemerintah, sehingga hanya beberapa titik yang difokuskan. Sehingga dengan adanya slogan “Everyone is Tourism Ambassador”, menjadikan setiap lapisan masyarakat untuk menjadi duta wisata.
“Seluruh masyarakat Indonesia diharapkan memiliki kesadaran untuk turut mengembangkan pariwisata di daerahnya masing-masing. Namun masalahnya, pariwisata belum dipandang sebagai isu yang strategis, bukan dari Pemerintah saja, tapi juga masyarakat luas. Kalau generasi muda diberdayagunakan, mereka bisa mengemas objek wisata agar lebih menarik,” saran Adi.
Adi menjelaskan, pihaknya sudah mempromosikan potensi pariwisata Indonesia, diantaranya melalui Duta Wisata Goes to School dan Goes to Campus. Sehingga, para duta wisata ini dapat mengenalkan potensi pariwisata sedini mungkin kepada generasi muda.
Namun di satu sisi Adi mengakui, bantuan dari Pemerintah kepada Adwindo memang kurang optimal. Sehingga, tak dipungkiri, kadang Adwindo harus mencari dan sendiri untuk menghidupi kegiatan.
“Kami akan sangat senang jika kami bisa mendapat bantuan dari pemerintah, karena akan berpengaruh terhadap kualitas dan jangkauan acara kami,” harap Adi. (sf)/foto:jaka/parle/iw.